Senin, 13 Mei 2013

SISTEM dan PROSES PERNAPASAN



2. Pernapasan pada Manusia
               Kita mengetahui bahwa makanan dandara adalah keb
gambar 2.1 sistem pernapasan manusia husnulinayah.blogspot.com

utuhan penting untuk menunjang kehidupan. Dari makanan kita memperoleh tenaga untuk beraktifitas setiap hari. Di dalam sel-sel tubuh terjadi pengubhan zat-zat makanan menjadi energi dengan menggunakan oksigen (O2). Agar dapat menghimpun dan menyerap oksigen dari lingkungannya, setiap makhluk hidup telah memiliki alat khusus yang digunakan untuk menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta H2O  sebagai zat sisa pernapasan yang disebut respirasi.
Sering terjadi kesalahan antara istilah pernapasan dan respirasi. 
                       Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Respirasi adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan energi. Pada akhir proses ini, dihasilkan imbah berupa gas karbondioksida. Gas karbondioksida ini akan dibawa darah ke paru-paru untuk dikeluarkan.
                    Sistem pernapasan terdiri dari bagian bagia tubuh yang disebut organ-organ pernapasan. Organ-organ ini membantu terjadinya proses penapasan yaitu memasukkan udara ke paru-paru dan mengeluarkannya dari paru-paru.


 3.  Mekanisme Pernafasan pada Manusia
Gambar 2. proses bernapas
Pada manusia, efisiensi pertukaran udara di dalam paru-paru meningkat oleh karena adanya diafragma. Diafragma adalah sekat berotot berbentuk kubah, membagi rongga badan menjadi dua bagian ialah rongga perut (abdomen) yang terdiri jerohan lambung, usus, da sebagainya dan rongga dada (toraks) yang mengandung jantung dan paru-paru.
Permukaan sebelah dalam rongga dada dan permukaan luar paru-paru diselimuti oleh membran tipis yang disebut pleura. Dengan perantara lapisan cairan tipis yang terdapat diantara kedua selaput tadi, pleura paru-paru melekat dengan erat pada pleura rongga dada.
Perlunya adhesi paru-paru pada dinding rongga dada dapat dijelaskan dengan baik ketika udara masuk diantara kedua membran tersebut. Daya adhesi yang hilang dan sifat kenyal (elastis) paru-paru itulah yang menyebabkan paru-paru mengempis.
Setelah aksi yang meningkatkan pula volume paru-paru, karena ahesinya pada dinding rongga tersebut. Perenggangan tulang-tulang rusuk dalam proses tersebut terjadi sepperti halnyaa pada reptilian dan burung, tetapi pada manusia aksi tersebut dipertinggi oleh kontraksi diafragma. Kontraksi diafragma membuat diafragma datar, mengakibatkan peningkatan volume rongga dada, yang selanjutnya merentangkan paru-paru dan udara mengalir dalam. Bila diafragma kendur, kembali seperti posisi sebelumnya maka paruparu kembali pada ukuran semula dan udara didesa keluar.
http://teachhealthk-12.uthscsa.edu/studentresources/AnatomyofBreathing3.swf
Gerakan diafragma daam pernapasan mengiringi gerakan tulang-tulang rusuk, tetapitidak menggantinya. Gerakan tulang rusuk dikontrol oleh otot interkostal interna dan otot interkostal eksterna. Pada waktu inspirasi (menarik napas) otot-otot interostl eksterna berkonstraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar. Gerakan ini memperluas volume rongga dada dan oleh karenanya menarik udara masuk ke dalam paru-paru. Pada waktu ekspirasi (menghembuskan napas), otot-otot interjostal eksterna kendur serta sifat paru-paru yang kenyal ini, rongga dada kembali pada ukuran semula. Pada orang dewas ketika istirahat, siklus inspirasi dan eksirasi dalam setiap menit berjumlah 15-18 kali dan setiap siklus kira-ira 500 ml udara dihirup ke dalam dan dihembuskan keluar.

0 komentar:

Posting Komentar